Rahasia Menulis Kreatif

Menulis novel atau menulis skenario itu seperti lari maraton. Tidak ada yang akan finish dengan baik jika tidak berlatih terlebih dahulu. Bahkan biasanya persiapan lebih lama dari maraton itu sendiri.
Semua cerita bermula dari ide. Ide tidak bisa datang sendiri, tetapi kita yang harus menggali ide itu. Ide itu seperti harta karun yang terimbun. Tapi bedanya, ide harus kita gali dari dalam diri kita sendiri. Karena ide yang baik tersembunyi di dalam diri kita tanpa kita sadari. Setelah mendaptkan ide, kita harus mengubah ide itu menjadi premis.
Premis adalah intisari cerita dalam satu kalimat saja. Rumus premis adalah Karakter utama + Tujuan + Halangan. Setelah mendapatkan premis, kita harus menciptakan karakter. Pertama-tama, kita harus kenal dengan karakter yang kita ciptakan. Jangan hanya memberikan dia nama dan jenis kelamin. Tetapi kita juga harus memberikan dia personality. Untuk meciptakan lapisan dalam diri karakter, biasanya Raditya Dika menggunakan:
  • Nama
  • Umur
  • Wants (apa yang diinginkan si karakter)
  • Needs (apa yang dibutuhkan karakter)
  • Strength (apa yang orang kagumi terhadap karakter itu)
  • Weakness (apa kelemahannya)
Kalo yang di atas itu untuk lapisan dalam diri karakter, kita juga harus membuat lapisan luar diri karakter. Maksudnya adalah bagaimana bentuk fisik karakter itu.
Agar tidak mentok saat sedang menulis, kita juga harus menciptakan babak-babak di cerita.
ACT 1 Dalam babak pertama, kita akan banyak melakukan introduksi atau memperkenalkan. Kita akan memperkenal kan karakter. Kita akan memperkenalkan problem karak ter. Kita akan memperkenalkan kehidupan karakter, cinta yang dia miliki, dan lainlain.
 ACT 2 Isi babak kedua adalah aksi yang terjadi, kegiatan yang karakter utama lakukan untuk mencapai tujuannya. Babak ini memakan banyak bagian dalam cerita, dan merupakan bagian cerita yang paling "gemuk". Di da lam babak ini, karakter utama dibantu dengan karakter lainnya akan mencoba untuk mengatasi problemnya. Biasanya ini diiringi dengan kejatuhan, kegagalan, hingga karakter utama sadar dia harus mempunyai ke mampuan tambahan untuk mencapai tujuannya.
ACT 3 Isi dari babak ketiga adalah konklusi. Di babak ini kita akan tahu apakah karakter utama bisa mencapai tu juannya (good ending) atau gagal dalam meraih tujuan nya (bad ending). Dalam ending yang ideal, karakter utama akan memilih apa yang dia butuh bukannya apa yang dia mau.
Setelah membuat dasar-dasar itu, kita sudah bisa membuat cerita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku 'Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi'

Mengapa siswa SMP senang bermain games online?

Kebersihan Kelasku